Kurasakan hangat tubuhnya untuk
pertama kali. Kedua tangannya melingkar di tubuhku. Dia memelukku dari belakang
dan aku mampu merasakan detak jantungnya. Saat itu aku tahu bahwa cintanya
hanya untukku.
"Berapa lama kau akan
mencintaiku?" tanyanya padaku. Itu seperti meminta kepastian mungkinkah
suatu saat aku akan meninggalkannya.
Bukankah sejak aku mengenalinya,
aku tak ingin meninggalkannya.Aku enggan menjawab pertanyaan itu. Karena
cintaku bukanlah cinta sesaat. Tapi aku dan lelaki yang begitu ingin
melindungiku saat ini hanya memiliki pertemuan singkat. Aku bahkan tak percaya
kalau aku bisa masuk dalam kehidupannya.
"Kau tak ingin
menjawabnya?" tanyanya lagi. Tapi kurasakan hangat bibirnya menyentuh
pipiku. Oh Tuhan. Aku benar-benar mencintainya. "Selamanya,"
jawabku tapi penuh ragu. Kata selamanya tak akan mewakili apa-apa. Aku tak
meyakini hal yang aku ucapkan barusan. Kata selamanya itu bisa cepat menghilang
entah kapan saat kita lupa dengan semua perjanjian. Seperti debu yang
diterbangkan angin.
Aku bisa menemui lelaki
sesempurna dirinya adalah hal yang tak bisa dipercaya. Aku selama ini hidup
sebagai penggemarnya, memasang posternya dengan berbagai gaya, melihat videonya
dengan berbagai acara, memasang wallpaper dengan senyum mautnya dan menontonnya
di drama. Saat aku sadar bahwa lelaki yang memiliki lesung pipi kanan dan kiri
ini memelukku. Aku tak ingin bangun lagi.
"Aku akan kembali untukmu.
Biarkan aku pergi sekarang," ucapnya. Seketika mataku
berkaca-kaca. Aku tak ingin kehilangan dia. Aku ingin mengembalikannya
lagi. Entah berapa tahun yang lalu, berapa menit yang lalu kita bersama. Dia
adalah idola yang kucinta.
"Aku mohon jangan
pergi."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar