Rabu, 28 November 2012

Resensi novel "Catatan Musim"


Penulis: Tyas Efendi
Penerbit : Gagasmedia
-
-
-

Sinopsis:

Aku tak ingin menganggapnya sebagai cerita paling sia-sia. 

Anggap saja ini adalah lembar penutup catatan senja. Berpita manis seperti boneka berdasi yang terlukis di cangkir teh kita.

Mungkin kau hanya bunga trembesi yang datang dari masa perbungaan raya. Menyinggahi penghujanku yang menderas memenuhi janji kemaraunya. Kau hanya setitik di antara ribuan tetes, seserpih di antara hamparan es, sepucuk yang baru bersemi menemani embun dini tadi. Sedangkan aku, terus menjadi musim yang berlari di sayap waktu; menerka isi hatimu, menantinya terbuka untukku. 

Musim akan tetap bergulir, dan aku terus menunggumu hadir, meski harus menjemput ke belahan bumi yang lain.

===========
Jadi begini ceritanya. Awalnya aku emang sudah niat beli novel ini karena sudah menarik saat membaca sinopsisnya. Tapi berhubung nggak ada yang dibuka plastiknya, aku tinggalin dehh. Pas datang lagi setelah dicari yang terbuka eh ada nahh pas baca awalnya itu sudah jatuh hati banget. So, aku jadi beli deh. 

Basa-basinya udahan. Novel ini menceritakan tentang Gema Agasta dan Tya Mahani. Awal baca namanya Tya, aku sudah menduga pasti ada hubungannya dengan pohon mahoni. Dan tepat, ada hubungannya. Ini menceritakan kisah cinta Tya dan Gema. Mereka bertemu di tempat berteduh yang sama. Menunggu hujan reda. Dari situlah kisah cintanya berawal. Selanjutnya mereka selalu bertemu karena satu kampus. Gema ini juga ntar punya penyakit kanker yang menyebabkan kakinya diamputasi sehingga menghindari Tya. Gema kuliah di Lille, Kota kecil di prancis nahh di sana mereka bertemu lagi. Selanjutnya....baca sendiri ya.

Jadi, aku suka banget sama ceritanya. Novel ini benar-benar memukau. Padahal baca awalnya ingin tidur terus saking slownya. Eh lama-lama nggak bisa tidur. Itu aja dehh...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar