Ini
adalah pertama kalinya aku mereview sebuah drama. Aku mungkin maniak drama
korea, tapi untuk membuat reviewnya, tidak terpikirkan sama sekali. Alasanku
menonton drama ‘Nine’ adalah karena judulnya yang menarik. ‘Nine: Time travel’ aku bahkan tak
membayangkan ini adalah perjalanan waktu dari 2013 ke tahun 1993. Pikiranku
pertama kali tentang judulnya adalah ‘Perjalanan 9 hari’ tapi aku tak bisa
membayangkan apa-apa sebelumnya.
Aku
mendapatkan drama ini di sebuah warnet terdekat yang selalu update drama. Sebelum memutuskan untuk
meng-copy, aku suka menonton di
tempatnya dulu. Menonton di sana dan ada adegan ‘hot’ yang diawali oleh Lee Jin Wook, aku baru tahu namanya. Karena
tokoh idolaku adalah Joo Won, tapi aku juga suka dengan acting Lee Jin Wook.
Adegan ciumannya dengan Joo Yoon Hye di awal langsung membuatku memutuskan
untuk mendapatkan update nya tiap
minggu. Sejak itu tiap 2 minggu sekali aku mulai rutin ke warnet tersebut.
Drama
ini cukup membuatku berpikir dan memutar ulang beberapa episode. Mungkin di part pergantian kenangan dari Joo Min
Young menelepon Park Jung Woo, saat itu kebetulan aku tak memperhatikan, jadi
terlewat entah berapa detik yang ketika kulihat lagi, kakaknya hidup kembali.
Bahkan satu dialog pun jika terlewat sama dengan mengulang. Inilah menariknya
drama ini, membuat orang berpikir mati-matian untuk merangkai kejadian. Apalagi
ketika menontonnya tanpa memperhatikan tahunnya. Maka, ketika tahunnya sudah
berganti dan kenangan telah berubah maka akan dibuat bertanya-tanya. Kok
tiba-tiba begini? Itu adalah pertanyaanku ketika aku sampai di episode Joo Min
Young menjadi Park Min Young.
Ada
lagi kejadian yang sampai sekarang mengganggu pikiranku. Tentang Park Sun Woo
yang datang ke tahun 1993 dan bertemu Park Sun Woo junior, bagaimana mungkin
Park Sun Woo bisa menelepon dirinya sendiri pada tahun itu? apalagi bertemu
dengan dirinya sendiri dan mengingatkan akan ada kejadian-kejadian buruk yang
menimpa keluarganya? Secara logika, kalau kita masuk ke tahun yang lampau, maka
kita menjadi muda. Harusnya yang berperan penting itu ketika Park Sun Woo muda
tanpa Park Sun Woo di tahun 2013 itu. kalau pun Park Sun woo di tahun 2013 atau
Lee Jin Wook ikut andil, harusnya menjadi orang lain. penjelasan itu lebih
masuk akal. It’s just my opinion.
Kejadian
yang lain adalah pada episode 19 akhir dan episode 20. Pada episode itu, Park
Sun Woo seharusnya sudah meninggal di tahun 1993 karena telah dibunuh oleh Choi
Jin Chul. Pada saat kejadian itu Park Sun Woo (Lee Jin Wook) mengingatkan Joo
Min Young untuk berhati-hati jika bertemu dengan orang yang mirip dengan
dirinya di masa depan. Karena pasti akan menghancurkannya. Nahh, pada saat itu
Sun Woo jelas telah meninggal. Tapi ketika masuk episode 20 setelah kejadian
itu selesai, malah ada kejadian lain. mungkin masa lalu yang terulang.
Sepertinya kejadian di Nepal pada episode pertama itu tak ada, yang ada hanya
Park sun woo yang tumbuh dewasa dengan pekerjaan yang dipilihnya, serta kisah
pertemuan sebelumnya dengan Min Young itu terulang. Bukan terulang. Tapi
kejadian-kejadian yang lalu yang disebabkan oleh dupa itu seperti pasir.
Hilang. Tak berbekas. Lebih aneh lagi ketika Park Sun Woo mengingat lagi masa
lalunya, ketika dia memberi pesan pada Min Young tentang dupa. Aku masih
bingung merangkai semua kejadian itu.
Ide
drama ini tetap menarik menurutku. Apalagi yang dijadikan objek kembali ke masa
lalu adalah ‘dupa’ Sembilan dupa yang tak terpikirkan olehku sebelumnya, dupa
yang menyesatkan kehidupan Lee Jin Wook, dupa yang membuat kenangan-kenangannya
berubah dalam sekali perjalanan. Karena mengubah kehidupan di masa lalu sama
artinya dengan membawa perubahan di masa depan. Mungkin pesan moral yang ingin
disampaikan penulis skenarionya seperti ini ‘ketika kita menanam di masa lalu,
maka kita akan memetik di masa depan’. Penulis skenarionya sepertinya terobsesi
dengan ‘Mesin waktu’ ini kali kedua aku menonton dramanya. Yang pertama adalah
‘Queen in Hyun’s Man’ itu juga drama yang menarik. Hanya kalau dikupas lagi
tulisanku akan semakin panjang.
Sebagai
penutup aku mau memberi rating untuk drama ini. antara 1-5, aku akan memberi 4.
Sama dengan ‘I really like it’ karena
aku menyukai acting beberapa pemerannya. Aku selalu melihat drama dari
aktingnya, bukan dari cakep tidaknya pemeran. Tapi bagaimana pemainnya
menampilkan sisi lain dirinya di drama. Sekian dulu reviewnya, jangan capek
bacanya ya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar