Senin, 27 Mei 2013

Review: Nine Time Travel



Ini adalah pertama kalinya aku mereview sebuah drama. Aku mungkin maniak drama korea, tapi untuk membuat reviewnya, tidak terpikirkan sama sekali. Alasanku menonton drama ‘Nine’ adalah karena judulnya yang menarik. ‘Nine: Time travel’ aku bahkan tak membayangkan ini adalah perjalanan waktu dari 2013 ke tahun 1993. Pikiranku pertama kali tentang judulnya adalah ‘Perjalanan 9 hari’ tapi aku tak bisa membayangkan apa-apa sebelumnya.

Aku mendapatkan drama ini di sebuah warnet terdekat yang selalu update drama. Sebelum memutuskan untuk meng-copy, aku suka menonton di tempatnya dulu. Menonton di sana dan ada adegan ‘hot’ yang diawali oleh Lee Jin Wook, aku baru tahu namanya. Karena tokoh idolaku adalah Joo Won, tapi aku juga suka dengan acting Lee Jin Wook. Adegan ciumannya dengan Joo Yoon Hye di awal langsung membuatku memutuskan untuk mendapatkan update nya tiap minggu. Sejak itu tiap 2 minggu sekali aku mulai rutin ke warnet tersebut.


Drama ini cukup membuatku berpikir dan memutar ulang beberapa episode. Mungkin di part pergantian kenangan dari Joo Min Young menelepon Park Jung Woo, saat itu kebetulan aku tak memperhatikan, jadi terlewat entah berapa detik yang ketika kulihat lagi, kakaknya hidup kembali. Bahkan satu dialog pun jika terlewat sama dengan mengulang. Inilah menariknya drama ini, membuat orang berpikir mati-matian untuk merangkai kejadian. Apalagi ketika menontonnya tanpa memperhatikan tahunnya. Maka, ketika tahunnya sudah berganti dan kenangan telah berubah maka akan dibuat bertanya-tanya. Kok tiba-tiba begini? Itu adalah pertanyaanku ketika aku sampai di episode Joo Min Young menjadi Park Min Young.

Ada lagi kejadian yang sampai sekarang mengganggu pikiranku. Tentang Park Sun Woo yang datang ke tahun 1993 dan bertemu Park Sun Woo junior, bagaimana mungkin Park Sun Woo bisa menelepon dirinya sendiri pada tahun itu? apalagi bertemu dengan dirinya sendiri dan mengingatkan akan ada kejadian-kejadian buruk yang menimpa keluarganya? Secara logika, kalau kita masuk ke tahun yang lampau, maka kita menjadi muda. Harusnya yang berperan penting itu ketika Park Sun Woo muda tanpa Park Sun Woo di tahun 2013 itu. kalau pun Park Sun woo di tahun 2013 atau Lee Jin Wook ikut andil, harusnya menjadi orang lain. penjelasan itu lebih masuk akal. It’s just my opinion.

Kejadian yang lain adalah pada episode 19 akhir dan episode 20. Pada episode itu, Park Sun Woo seharusnya sudah meninggal di tahun 1993 karena telah dibunuh oleh Choi Jin Chul. Pada saat kejadian itu Park Sun Woo (Lee Jin Wook) mengingatkan Joo Min Young untuk berhati-hati jika bertemu dengan orang yang mirip dengan dirinya di masa depan. Karena pasti akan menghancurkannya. Nahh, pada saat itu Sun Woo jelas telah meninggal. Tapi ketika masuk episode 20 setelah kejadian itu selesai, malah ada kejadian lain. mungkin masa lalu yang terulang. Sepertinya kejadian di Nepal pada episode pertama itu tak ada, yang ada hanya Park sun woo yang tumbuh dewasa dengan pekerjaan yang dipilihnya, serta kisah pertemuan sebelumnya dengan Min Young itu terulang. Bukan terulang. Tapi kejadian-kejadian yang lalu yang disebabkan oleh dupa itu seperti pasir. Hilang. Tak berbekas. Lebih aneh lagi ketika Park Sun Woo mengingat lagi masa lalunya, ketika dia memberi pesan pada Min Young tentang dupa. Aku masih bingung merangkai semua kejadian itu.

Ide drama ini tetap menarik menurutku. Apalagi yang dijadikan objek kembali ke masa lalu adalah ‘dupa’ Sembilan dupa yang tak terpikirkan olehku sebelumnya, dupa yang menyesatkan kehidupan Lee Jin Wook, dupa yang membuat kenangan-kenangannya berubah dalam sekali perjalanan. Karena mengubah kehidupan di masa lalu sama artinya dengan membawa perubahan di masa depan. Mungkin pesan moral yang ingin disampaikan penulis skenarionya seperti ini ‘ketika kita menanam di masa lalu, maka kita akan memetik di masa depan’. Penulis skenarionya sepertinya terobsesi dengan ‘Mesin waktu’ ini kali kedua aku menonton dramanya. Yang pertama adalah ‘Queen in Hyun’s Man’ itu juga drama yang menarik. Hanya kalau dikupas lagi tulisanku akan semakin panjang.

Sebagai penutup aku mau memberi rating untuk drama ini. antara 1-5, aku akan memberi 4. Sama dengan ‘I really like it’ karena aku menyukai acting beberapa pemerannya. Aku selalu melihat drama dari aktingnya, bukan dari cakep tidaknya pemeran. Tapi bagaimana pemainnya menampilkan sisi lain dirinya di drama. Sekian dulu reviewnya, jangan capek bacanya ya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar