Selasa, 28 Mei 2013

Memiliki (Prolog) Fanfiction

Prolog

Airin memandang ruangan di sekelilingnya dengan perasaan tak percaya. Apa yang terjadi padanya? Dia bahkan tak mengingat sama sekali. Dia hanya tahu bahwa beberapa minggu yang lalu ia dalam perjalanan ke Korea. Sehingga hari ini dipastikan ia sudah berada di negeri ginseng itu. Tujuannya ke Korea bersama teman-temannya tidak lain adalah liburan. Airin suka kuliner, ia ingin menikmati semua makanan korea yang dilihatnya lezat di televisi. 

Hari ini, tepatnya sudah dua minggu sejak berada di Korea, ia terlihat kebingungan. Dia membaui obat-obatan dan entah kenapa ia kini berada di rumah sakit. Airin berusaha memanggil beberapa orang yang lewat, tapi tak ada yang mendengarnya. Apakah tak ada orang yang melihatnya? Dia juga melihat teman-temannya keluar dari ruangan yang sejak tadi dilewatinya, tapi tak ada seorang pun yang menghiraukannya. Entah ada apa dengan dirinya? Karena Airin tak bisa memanggil siapapun maka ia memutuskan untuk keluar. Di luar terdapat taman kecil tepat di depan rumah sakit. Airin hanya duduk-duduk sambil mengucapkan sumpah serapah andalannya.

"Hallo, kau sendirian? Aku perhatikan sejak tadi kau mondar-mandir di depan kamar no. 218," suara seseorang memecahkan lamunan Airin. Tapi dia sama sekali tidak tertarik untuk memandangnya atau menjawab pertanyaannya. 

"Apa kau tak mendengarku?" ucapnya lagi dengan bahasa korea yang terlalu fasih. Airin mendengarnya. Ia juga mengerti dan tahu semua yang ditanyakannya. Tapi dia masih sibuk dengan pikirannya. Sampai Airin sadar bahwa hanya seorang yang di sampingnya yang bisa melihatnya sekarang. Sebelumnya, tak seorng pun mengajaknya bicara.

"Aku mendengarmu," jawabnya seketika dan pandangannya jatuh ke mata lelaki yang mengajaknya bicara. Kini dia hanya bisa terpana, terpaku di tempat duduknya. Merasa bermimpi dan rasanya tak ingin bangun lagi. 

"Joo Won Oppa, sungguhan kau mengajakku bicara?" teriaknya histeris. Pasti Airin sedang bermimpi. Dia tidak mungkin berbicara atau pun berdekatan dengan seseorang yang sangat dikaguminya. Hampir seluruh isi kamarnya hanya terlihat poster yang sama. 

"Aku pergi dulu, mungkin lain kali kita berjumpa lagi. Kau orang Indonesia, senang berjumpa denganmu," ucapnya lalu pergi.

Ada yang aneh dengan diri Airin saat ini. Tak ada satu manusia pun yang bisa mendengarnya. Bahkah, Selly, Firda, Kiara dan Dimas tak mengenalinya. Mungkinkah telah terjadi sesuatu dengan dirinya? Airin tak mampu mengingatnya. Salah satu hal yang bisa diingatnya hanya dia sudah dua minggu di Korea. Kejadian setelahnya, sudah tak masuk dalam kotak memorinya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar