Kamis, 30 Mei 2013

Review: 7th Grade Civil Servant

Oh... Em... Ji. Ini adalah review ketigaku setelah drama 'Nine time travel' dan 'Bridal Mask'. Kali ini aku akan membuat review untuk drama keempatnya Joo Won yang merupakan hasil remake film 'My Girlfriend is agent'. Kalau sudah pernah menontonnya pasti akan tahu alur ceritanya. It's about agent atau mata-mata gitu deh. 

Drama ini rilis bulan januari 2013. Sebuah pembuka yang baik. Karena pada saat itu aku benar-benar lagi jatuh cinta dengan aktor utamanya. Perannya selalu memukau di semua dramanya. Sehingga aku memutuskan untuk menonton setiap dramanya. Drama ini dibintangi oleh Joo Won dan lead actressnya adalah Choi Kang Hee. Dia juga dulu pernah main drama protect the boss. Selain itu juga ada Chansung 2pm yang menjadi bagian dari drama ini.



Drama ini menceritakan tentang Han Pil Hoon atau Han Gil Ro yang punya cita-cita menjadi agen atau mata-mata. Sedangkan Kim Seo Woon atau Choi Kang Hee hanya perempuan biasa yang membutuhkan pekerjaan untuk hidupnya. Han Pil Hoon dan Kim Seo Woon bertemu di kencan buta. Itu adalah kencan buta yang benar-benar gila. Aku suka tingkah laku childishnya Joo Won ketika bertemu dengan wanita-wanita yang menjadi teman kencannya. Dia mengabaikan semuanya, mengisi waktunya dengan belajar untuk menjadi pegawai negeri dan melakukan hal yang disukainya. Pertemuannya dengan Kim Seo woon membuatnya terkena insiden kalah balap mobil sehingga mobilnya harus diserahkan pada yang memenangkan. Dan tak disangka mereka bertemu lagi di NIS tetapi belum setahun trainingnya Joo Won sudah dikeluarkan tapi masih diberi misi. 

Drama ini ratingnya lumayan tinggi di awal meskipun semakin lama semakin menurun. Mungkin penonton menyukai pada waktu awal saja. Sampai episode 5 ratingnya masih stabil karena di angka 17% sampai ke-20 episodenya ratingnya semakin merosot. Tapi drama rating drama ini jauh lebih baik dibanding drama setelahnya yang dimainkan oleh ajussi Song Seung Hoon. Rupanya tak ada yang mampu mengalahkan Joo Won dalam hal rating. 

Kelemahan drama ini adalah alur ceritanya terkesan main-main. Penulis sebenarnya ingin menyembunyikan identitas Han Gil Ro sebagai agen tapi dia juga tak mau mengakuinya sebagai agen dan kemudian diakui lagi. Seharusnya kalau sudah mendapatkan misi harusnya sudah dikukuhkan menjadi agen. Agak sedikit membingungkan memang. Kalau dalam filmnya kedua suami-istri itu sama-sama agen hanya saja dirahasiakan mereka bekerja pada siapa. Yang jelas mereka berdua dari perusahaan yang berbeda. Kemudian mereka dipertemukan dalam satu misi. Tapi untuk drama ini. Keduanya sama-sama dari perusahaan yang sama dan memilki misi yang sama. Beda kan remakenya?



Untuk aktingnya, aku benar-benar angkat semua jempolku. Joo Won benar-benar berbeda. Dari dia yang biasanya keningnya berkerut karena aktingnya sebagai polisi. Kali ini bahkan tak terlihat kerutan lagi di keningnya. Dia tampil lebih fresh dan so cute. Selain itu di sini juga dia digambarkan sebagai seorang keluarga kaya yang punya segalanya. Bahkan ayahnya marah-marah ketika dia mengikuti ujian PNS. Dia merasa anaknya hanya akan mengemis meminta suara pada rakyat. 

Ini adalah wajahnya ketika dia menjadi Gaksital.


Ada satu adegan yang bikin aku mewek di sini. Adegan saat mencegah orang tuanya ke bandara. Entah kenapa adegan itu berulang-ulang kuputar aku tetap menyukainya. Han Gil Ro adalah anak yang sedikit pembangkang. Saat adegan ayahnya membuka bajunya dan menunjukkan luka kebakaran  di tubuhnya. Joo Won seketika percaya kalau ayahnya benar-benar mencintainya, bahkan rela mengorbankan dirinya. Saat itulah Han Gil Ro berusaha mencegah ayahnya pergi dan dia menangis di pelukan ayahnya. Ini benar-benar akting memukau yang tak bisa sekali kutonton. 

Sebagai penutup aku akan memberinya rating. Dari 1-5. Aku ingin memberinya 3 untuk dramanya. Untuk aktingnya dari 1-5 aku memberinya 5 tentu saja. Joo Won selalu tak pernah membiarkan psonanya hilang begitu saja. Dia tampak memukau. Kalau untuk lead aktrisnya, entah kenapa aku tak menyukai karakternya di situ. Alasanku menonton drama ini karena Joo Won bukan yang lain.

Selanjutnya kita tunggu dramanya di KBS2 setelah Shark berakhir. 


Rabu, 29 Mei 2013

All about Joo Won

Untuk pertama kalinya aku menuliskan tentang aktor yang aku suka. Biasanya, suka ya suka aja. Karena meski aku suka sekalipun aku tak pernah menghafalkan, mencari tahu tentang tanggal lahir dan berat badan dan ukuran sepatunya. Itu hal-hal kecil yang membosankan. Dengan ini, maka blogku mulai sekarang akan sering kutulis dengan berbagai hal yang kusukai. Tidak melulu cerita-cerita mellow, puisi, cuplikan novel dan sebagainya. Tapi banyak hal.


Menyukai figur Joo Won pertama kalinya karena melihatnya dalam drama 'Bridal Mask' . Drama itu amat memukau dengan Joo Won sebagai pemain utamanya. Sebelumnya juga Joo Won sudah memerankan dua drama. Drama debutnya bersama dengan Yoon Shi Yoon dan dirinya sebagai pemeran antagonis yang pastinya punya senyum yang mematikan. Dibanding Shi Yoon, Joo Won lebih bagus dalam berakting. Efeknya, dia membuat banyak orang benci padanya. Selain itu, drama 'Ojakgyo brother' adalah drama keduanya bersama UEE yang tak kalah menariknya aktingnya. Di dua drama tersebut, aksi Joo Won telah mampu meningkatkan rating dramanya. Mungkin karena memiliki pesona yang berbeda dari aktor lain, sehingga dua dramanya ratingnya meningkat.

Pada drama ketiganya, dia juga kembali menjadi lead aktor. Dia memang cocok menjadi aktor utama. Kalaupun aktor kedua. Aku tak rela dia kecewa. Tapi menjadi apapun cocok untuknya karena dia memerankan tokohnya dengan hati. Sehingga menarik simpati. Pada drama ketiganya yang berjudul 'Gaksital' ini dia juga mampu meningkatkan ratingnya. Untuk review drama ini, klik 'review: Bridal mask' di blog ini. Dia bermain bersama Park Ki Woong untuk drama aksinya yang keren abis. 


Dramanya selanjutnya adalah '7th grade city servant' yang merupakan recycle dari 'My girlfriend is agent' yang film layar lebarnya diperankan oleh Kang Ji Hwan dan Kim Ha Neul. Film itu juga bergenre romantis-komedi dan aksi. Sehingga pada drama selanjutnya yang tayang januari lalu Joo Won telah berubah drastis. Dari dia yang biasanya menjadi polisi dan pada drama itu juga agen tapi dengan tampilan yang berbeda. Lebih cute dan mungkin make up artisnya sangat keren sekali sehingga mampu merubahnya menjadi Joo Won yang berbeda. 

Proyek selanjutnya adalah film 'Only You' yang akan dimainkan bersama 'Kim Ah Joong', aku tahu Joo Won tetap keren meskipun dengan lawan main yang lebih tua darinya. Tidak apa-apa asal melihatnya. Kini lagi-lagi perannya menjadi polisi. Mungkin tubuh idealnya sangat cocok menjadi polisi. Plisss jangan keburu wamil. Dua tahun pasti sepi tanpamu. Film ini sedang dalam proses syuting. Dan akan segera rilis. Ini adalah film ke-tiganya setelah 'SIU' dan 'Don't Click' yang keduanya sama-sama menjadi polisi. 

Selain proyek-proyek di atas Joo Won juga masih menjadi member tetap 'Variety show' di 'KBS' yaitu '1 night 2 days' betapa sibuknya dirimu. Ghost musikal bersama Ivy juga menjadi proyeknya di tahun 2013 ini. Tahun 2013 merupakan tahun keberuntungan bagi Joo Won. Dia banyak mendapatkan kontrak kerja. Selain iklan baju yang sudah ditandatanganinya untuk 2 tahun ke depan. 

Drama paling gresnya juga akan tayang pada bulan agustus. Mungkin para fans tak akan sabar menantinya. Karena pada drama itu dia akan menjadi 'ahli bedah anak' dan memiliki gangguan mental 'Autis' tapi jenius. So, mari kita menunggunya.



*Titanita*

Selasa, 28 Mei 2013

Memiliki (Goes to Seoul)

2 minggu yang lalu.

"Berjanjilah sama Ibu, kau akan baik-baik saja selama di korea," kata Ibunya. Beliau tak henti-hentinya mengkhawatirkan anak keduanya itu. Di rumah masih ada Niki, kakak lelakinya yang hari ini cuti kerja untuk sementara waktu. 

Sebenarnya, Niki adalah seorang wartawan. Dia bekerja secara fleksibel. Pekerjaan utamanya adalah mencari informasi dan fakta tentang segala macam peristiwa yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Niki lebih sering berada di rumah, karena pekerjaan utamanya di luar ruangan. Mungkin jika suatu saat jabatannya bisa naik. Dia akan bekerja di dalam ruangan dan tak bisa lagi bersantai di rumah. 

Pagi ini Airin memandang ibunya dan mengangguk bahwa ia akan baik-baik saja. Bagaimana pun dia tidak sendirian di sana. Airin liburan bersama teman-temannya. Karena kuliahnya telah memasuki liburan panjang, maka, ia tak akan membuang waktu untuk meninggalkan Indonesia dan pergi ke negeri ginseng yang terkenal dengan boybanda dan girlbandnya. 

"Apa kau sudah tak membutuhkan uang lagi?" tanya Niki, sebagai kakak, dia amat perfect. Tak pernah sekali pun lelaki itu mengabaikan Airin. Mungkin dia juga khawatir jika nanti ada apa-apa di  negara yang tak pernah dikenalnya itu. 

"Aku sudah punya uang Kak. Bahkan, aku bisa membelikan oleh-oleh yang Kakak mau," ucapnya percaya diri. 

"Kakak tak perlu apa-apa, yang penting kamu pulang dengan selamat," ucapnya. 

Hari ini Airin sudah mengepaki semua barang-barang yang akan dibawanya liburan ke negeri ginseng itu. Dia sangat bahagia. Sampai tak sedetik pun senyumnya hilang dari bibirnya. Ia merasa akan mendapatkan banyak hal di sana. 

Airin ingin sekali bertemu dengan bintang pujaannya, meskipun hanya bicara sedikit. Tapi lebih dari itu, Airin hanya ingin liburan di sana. Banyak hal yang ingin dilupakannya di sini. Bayangkan dalam setahun kehidupannya. Dia sudah diputuskan oleh pacarnya yang ia sangat cintai. 

Andre adalah seorang lelaki yang dicintainya sejak setahun belakangan. Airin menyukainya karena dia sudah mendaratkan serbuk-serbuk cinta yang membuat hatinya meleleh. Banyak pengorbanan yang dilakukan Andre untuk mendapatkan cinta Airin. Tapi belakangan, Andre lebih sering meninggalkannya. Bukan hanya itu, Andre juga memutuskannya sepihak. 

Malam ini Airin tak bisa tidur nyenyak. Dia sudah sangat bahagia karena nanti akan terbang ke Korea. Dia akan membuat hidupnya berubah. Tanpa Andre dan tanpa siapa pun yang menyakitinya. Mungkinkah dia akan menemukan banyak hal di sana?

***
"Apa yang akan kamu lakukan kalo sampai di sana?" tanya Dimas tiba-tiba. Lelaki itu sudah seperti pengikutnya. Dari semua perempuan yang ikut acara liburan, dia adalah lelaki satu-satunya. Katanya dia ingin melindungi semua perempuan yang ikut dalam acara liburan kali ini. Tapi Airin yakin, itu pasti hanya alasan saja. 

Airin sudah bisa menebak pikiran Dimas, bahkan sebelum Dimas memutuskan untuk ikut acara. Dia menyukai salah satu diantara mereka berempat. Tapi dia tak tahu siapa. Hanya tebakan itu sepertinya benar. Semoga bukan dirinya, karena Airin masih belum move on dari cinta Andre. Karena ketika masih belum move on, Airin yakin, pasti dia akan menyakitinya.

"Kau bertanya padaku?" tanya Airin balik. Pertanyaann yang diajukan Dimas bisa saja untuk Kiara, Selly dan Frida. Karena pertanyaan itu tanpa sebuah nama. 

"Tentu saja," jawabnya sambil memakan permen karet bublenya. 

"Aku ingin mencari hal baru, pacar baru juga nggak apa-apa. Aku bosan yang lokal, gak ada yang bisa dipercaya. Aku ingin yang interlokal," ungkap Airin. Tak ada yang disembunyikan dalam persahabatan. Airin menganggap semua yang di dekatnya adalah sahabat. Termasuk Dimas yang kali ini masih mematung tak percaya. 

"Kau pikir pacar itu telepon seluler?" 

"Bisa jadi, dia kan punya sinyal-sinyal khusus untuk memberi tanda bahwa satu sama lain bisan 'connect' sehingga bisa berhubungan. Seperti telepon seluler. Tanpa sinyal. Kau tak akan bisa menghubunginya," jelasnya. Belum selesai perdebatan seru mereka tentang telepon seluler lokal dan interlokal, tiba-tiba ada suara mengaung pertanda menyuruh penumpang untuk segera naik ke pesawat. Sehingga pembicaraan mereka terpaksa selesai tanpa penutup.

Mereka masing-masing berjalan ke area bandara untuk menunjukkan password dan tiket mereka. Setelah mencari tempat duduk masing-masing di pesawat yang ekonomi. Ternayata, Airin duduk bersama dengan Dimas. Pembicaraan itu harus berlanjut lagi. 

Dimas adalah tipe lelaki yang ingin tahu banyak hal. Apalagi tentang seseorang yang diyakininya akan menjadi pacarnya. Dia akan mengejarnya dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan basi, perdebatan-perdebatan yang meninggalkan kekesalan. Kalau benar orang yang sedang diincar adalah Airin, maka dipastikan dia tidak akan bisa lolos dari seabreg pertanyaanya. 

"Lalu, kenapa kamu tak ingin yang lokal? Bukankah lebih murah?" tanyanya beruntun. 

"Tak ada pengorbanan, Dimas. Coba saja pikirkan kalau kita memakai merek yang sama,bahkan banyak gratisannya, tapi kalau kita memakai merek yang berbeda kalau hanya sesama lokal. Tak akan menguras banyak hal," jelasnya. Airin berusaha menutup mata dari pertanyaan lainnya. 

"Kalau kamu tak mendapatkan yang interlokal?" 

"Aku mau tidur, sampai jumpa di negeri ginseng. Pastikan aku akan mendapatkannya," ucapnya lalu menutup matanya tanpa mempedulikan Dimas. Kali ini dia benar-benar dibuat kesal. Kini dia bisa menebak, siapa orang yang diincarnya. 

***
Beberapa jam kemudian mereka sudah sampai di bandara incheon, bandara internasiona terbesar di Korea. Airin tak percaya dia bisa berada di sini. Kini sambil menunggu teman-temannya di kamar mandi. Ia duduk-duduk di bandara. Di sebelahnya ada seorang lelaki yang terlihat sibuk dengan telepon selulernya. Kelihatannya berusaha meyakinkan seseorang yang jauh di sana. Sementara itu, Airin belum ingin menyentuh teleponnya. Dia akan menghubungi keluarganya ketika sudah sampai di penginapan. Airin menaruh jaketnya di sembarang tempat. Diantara tempat duduknya, sementara lelaki itu melakukan hal yang sama. Tak peduli kalau kedua jaket itu berada di tempat yang sama. 

"Rin, ayo berangkat," tiba-tiba suara Kiara memecahkan lamunanya, Airin pergi begitu saja dengan jaket yang diambilnya tanpa melihat milik siapa. Dia hanya berpikir bahwa di tempat itu hanya ada satu jaket miliknya. Sementara lelaki itu berjalan dalam keadaan menelepon. Dia juga mengambil jaket sembarang yang ada di sana.

"Apa itu jaketmu?" tanya Kiara yang tahu jelas, Airin tak suka warna hitam. Sedangkan jaket yang dipegangnya kali ini berwarna hitam. 

"Warna hitam, bukankah jaketku berwarna coklat muda," 

"Nanti saja ditukar kalau bertemu dengan orangnya, sementara pakai saja. Kau tahu ini benar-benr dingin." Selly mengucapkannya sambil membekap tubuhnya dengan kedua tangannya.

Udara di Korea berbeda jauh dengan Indonesia. Di Indonesia hanya memiliki 2 musim. Musim panas dan musing hujan. Sedangkan negeri ginseng memilki 4 musim. Kali ini bertepatan dengan musim semi. Salju juga mulai turun. Airin menimang-nimang jaket itu. Bahkan jaket itu lebih tebal dan lebih hangat dari miliknya. Mungkin ia tak akan melepasnya lagi. Karena udara dingin di sini benar-benar membekukan daripada di Indonesia.

Airin dan teman-temannya menemuka sebuah apartemen, Mereka bisa menyewa dengan beberapa won saja, karena apartemen itu terlihat sederhana. Apartemen itu terletak di daerah Gwangju, Seoul bagian selatan. Sebenarnya, Gwangju merupakan kota metropolitan. Tapi sedikit heran juga, karena di sana terdapat apartemen yang lebih murah dari yang mereka bayangkan. 

Airin hanya memandangi jaket itu. Ia benar-benar bingung, kenapa tiba-tiba membawa jaket orang lain dan bukan jaket miliknya. Jelas-jelas dia hapal warnanya. Lelaki itu juga, apakah dia tak sadar sudah membawa jaketnya.

"Ada namanya, Rin," ucap Frida setelah melihat keseluruhan jaket musim semi itu. Jaket itu juga dari merek ternama, seperti yang pernah ia lihat. Merek ini yang pernah dipromosikan oleh Lee Min Ho. 

"L.T.Hee, apa namanya Lee Tae Hee," tebak Kiara. 

"Bukan Hwang Tae Hee, kan?" ucap Airin sebal. Namanya persis seperti tokoh yang diperankan oleh aktor idolanya dalam drama keluarga ojakgyo brother, Airin sangat menyukainya, jadi dia hapal mati nama itu. Meski dia masih menonton cuplikan-cuplikannya saja. 

"Ada selembar kertas, ini sih alamat di daerah sini juga," sergah Kiara yang sudah lancar membaca hangul. Kiara adalah salah satu teman yang cerdas yang dimilki Airin. Tidak heran Kiara bisa mencarikan apartemen yang murah, membawanya jalan-jalan di tempat yang tepat dan tahu makanan yang boleh dan tidak dibolehkan selama di sini.

"Kau akan mengembalikannya?" 

"2 minggu lagi," jawab Airin yakin. Dia akan mengembalikan jaket itu setelah 2 minggu berada di korea. Untuk beberapa hari ini ia akan menikmati perjalanannya ke negeri ginseng ini. Tak ada waktu untuk mencari lelaki yang salah membawa jaketnya. Kalau sedaerah pasti akan mudah menemukannya.

***
Cheongdamgdong.

"Hyung, kau bawa jaket perempuan," ucap Lee tae pil saat kakaknya sampai di rumah. Harunya tujuan utama Tae Hee bukan Cheongdamdong, bukan ke rumahnya, ia memilki seabreg aktivitas. Dia tak bisa membatalkannya secara mendadak. Tapi karena alamat dan nomor teleponnya hilang digantikan dengan jaket perempuan, maka tak ada yang bisa dilakukan kecuali pulang kembali. Kalau bukan karena Kim Na Ra, yang tiba-tiba membuatnya khawatir, dia pasti sudah pergi ke Gwangju. 

"Ini tertukar sewaktu di bandara menjemput Kim Na Ra," ungkapnya. Tae Hee memandang jaket  perempuan itu dengan wajah kesal. Jaket itu bahkan tak memberi kehangatan di udara dingin seperti ini. Bahkan ketika dia memakainya sekali pun, dia akan tetap kedinginan.

Seingatnya tadi di bandara, Tae Hee menaruh jaketnya asal-asalan dan membawa pulang jaket itu juga asal-asalan. Dia mengambilnya tanpa melihat. Bahkan perempuan yang tadi di sampingnya. Hnya membawa pergi jaketnya setelah mendapat panggilan dari temannya yang entah bahasa dari planet mana. Bahasa asing yang digunakannya bahkan lebih aneh dari bahasa alien. Menurut pendengarannya. 

"Ini pertanda bagus, Hyung."

"Diamlah, aku sedang berpikir bagaimana cara mengembalikan jaket itu ke tempat asalnya," jelas Tae Hee. Di tak akan mau membawa barang yang bukan miliknya. 

Bagaimana mungkin perempuan berwajah asing itu ceroboh sekali mengambil barang orang lain. Harusnya sejak pertma kali melihat kalau ada kesalahan dalam mengambil jaketnya, harusnya dia bisa kembali. Paling tidak dia akan mengembalikan ke alamat yang ia tuju di jaket itu. Tae Hee ingat bahwa di saku bajunya ada alamat dan nomor telepon yang belum sempat disalinnya ke telepon selulernya. Semoga saja Hyungnya, pelatih vokalnya akan menghubunginya. 

Ini adalah training terakhinya. Dia akan debut setelah mendapatkan training vokal di tempat komposer, penulis lagu dan penyanyi ternama milik agensinya. CM Entertainment, adalah agensi yang menauginya. 

Hallyu wave bukan hanya menyebar di korea, tetapi juga di luar negeri. Lee Tae Hee juga ingin meramaikan layar lebar dan layar kecil dengan kehadiran dirinya. Paling tidak meski dia masih akan debut solonya, dia juga ingin bisa bermain drama.

CM Entertainment adalah sebuah agensi yang menaungi beberapa penyanyi dan aktor di korea selatan. Pertama kali menerima kontrak untuk training adalah ketika ada audisi terbuka di daerah Gwangju. Pada saat audisi itu, Tae Hee terpilih menjadi pemenang pertama. Karena suaranya yang memukau. Tapi dia juga masih harus mengikuti training sebelum siap terjun ke media televisi. Tae Hee juga memiliki rahasia yang tersembunyi jika dia bisa tampil di televisi nanti.

"Hyung, kalau debut nanti traktir aku minum," 

"Tapi bukan soju atau bir, kau masih belum dewasa. Kau tahu bahkan kakak tidak minum," ucapnya. Tae Hee sangat mencintai adiknya. Di rumah ini hanya ada adiknya dan dirinya meski pun ketika ditinggal training, Tae pil harus sendirian. Tae Hee juga masih menyelesaikan studinya meski kadang-kadang pulang dari asrama yang sudah disediakan agensinya. Mungkin setelah debutnya nanti dia akan pindah lagi ke apartemen. Untuk kali ini dia akan membawa adiknya.

Malam ini Tae Hee bahkan sulit memejamkan matanya. Ia benar-benar berpikir untuk mengembalikan jaket perempuan yang salah diambilnya. Besok ia akan ke tempat pelatihan vokal. Tadi dia sudah dihubungi oleh pihak CM Entertainment dan akan melatihnya mulai besok. Kemungkinan dalam waktu 2 minggu lagi dia akan bisa debut. 

Hanya ada waktu 2 minggu dan semua masalahnya akan diatasi. Dia akan segera debut dan merasakan panggung yang sebenarnya. Semoga dalam waktu 2 minggu ini tak ada kesalahan yang merusak nama baiknya. Dia tak pernah berpikir kalau waktu pertama kali debut terus terjadi hal-hala yang buruk. Karena dia amat ragu, bagaimana pun dia tak akan membiarkan nama baiknya jatuh di pemutaran video pertamanya serta konser perdananya.

Memiliki (Prolog) Fanfiction

Prolog

Airin memandang ruangan di sekelilingnya dengan perasaan tak percaya. Apa yang terjadi padanya? Dia bahkan tak mengingat sama sekali. Dia hanya tahu bahwa beberapa minggu yang lalu ia dalam perjalanan ke Korea. Sehingga hari ini dipastikan ia sudah berada di negeri ginseng itu. Tujuannya ke Korea bersama teman-temannya tidak lain adalah liburan. Airin suka kuliner, ia ingin menikmati semua makanan korea yang dilihatnya lezat di televisi. 

Hari ini, tepatnya sudah dua minggu sejak berada di Korea, ia terlihat kebingungan. Dia membaui obat-obatan dan entah kenapa ia kini berada di rumah sakit. Airin berusaha memanggil beberapa orang yang lewat, tapi tak ada yang mendengarnya. Apakah tak ada orang yang melihatnya? Dia juga melihat teman-temannya keluar dari ruangan yang sejak tadi dilewatinya, tapi tak ada seorang pun yang menghiraukannya. Entah ada apa dengan dirinya? Karena Airin tak bisa memanggil siapapun maka ia memutuskan untuk keluar. Di luar terdapat taman kecil tepat di depan rumah sakit. Airin hanya duduk-duduk sambil mengucapkan sumpah serapah andalannya.

"Hallo, kau sendirian? Aku perhatikan sejak tadi kau mondar-mandir di depan kamar no. 218," suara seseorang memecahkan lamunan Airin. Tapi dia sama sekali tidak tertarik untuk memandangnya atau menjawab pertanyaannya. 

"Apa kau tak mendengarku?" ucapnya lagi dengan bahasa korea yang terlalu fasih. Airin mendengarnya. Ia juga mengerti dan tahu semua yang ditanyakannya. Tapi dia masih sibuk dengan pikirannya. Sampai Airin sadar bahwa hanya seorang yang di sampingnya yang bisa melihatnya sekarang. Sebelumnya, tak seorng pun mengajaknya bicara.

"Aku mendengarmu," jawabnya seketika dan pandangannya jatuh ke mata lelaki yang mengajaknya bicara. Kini dia hanya bisa terpana, terpaku di tempat duduknya. Merasa bermimpi dan rasanya tak ingin bangun lagi. 

"Joo Won Oppa, sungguhan kau mengajakku bicara?" teriaknya histeris. Pasti Airin sedang bermimpi. Dia tidak mungkin berbicara atau pun berdekatan dengan seseorang yang sangat dikaguminya. Hampir seluruh isi kamarnya hanya terlihat poster yang sama. 

"Aku pergi dulu, mungkin lain kali kita berjumpa lagi. Kau orang Indonesia, senang berjumpa denganmu," ucapnya lalu pergi.

Ada yang aneh dengan diri Airin saat ini. Tak ada satu manusia pun yang bisa mendengarnya. Bahkah, Selly, Firda, Kiara dan Dimas tak mengenalinya. Mungkinkah telah terjadi sesuatu dengan dirinya? Airin tak mampu mengingatnya. Salah satu hal yang bisa diingatnya hanya dia sudah dua minggu di Korea. Kejadian setelahnya, sudah tak masuk dalam kotak memorinya. 

Senin, 27 Mei 2013

Review: Bridal Mask






Bridal mask adalah drama yang tayang pada tahun 2012, drama ini dibintangi oleh Joo Woon, Park Ki Woong, Jin Se Yoen dan Han Chae Ah. pertama kali sebelum mendapatkan drama ini dan memutuskan untuk menontonnya, aku sama sekali tak menyukai bintang utamanya (Joo Won) karena peran pertamanya di Kim Tak Gu. Dia menjadi pemeran antagonis yang menakjubkan di situ. Tapi karena aku menontonya tidak sampai tamat, sehingga aku hampir tak mengenalnya. 

Di Drama barunya 'Bridal Mask' mungkin sekarang tidak baru lagi karena dia sudah membintangi drama komedi-romantis setelahnya. Bridal Mask, ini menceritakan tentang 'Lee Kang To' yang menjabat sebagai polisi jepang yang berusaha menangkap 'Gaksital' sebutan untuk 'Bridal mask' di situ. Lee Kang To ini sangat berambisi menangkapnya agar mendapatkan kenaikan jabatan. Jika jabatannya sudah naik, maka dia akan memperoleh uang banyak dan bisa membangunkan rumah bagus untuk ibunya, serta bisa membawa kakaknya ke rumah sakit di Tokyo, itu adalah cita-citanya. Tapi dengan jabatannya itu. Hampir semua penduduk Joseon membencinya, ingin membunuhnya bahkan memanggilnya 'anjing jepang'. 

Pada episode awal mungkin sampai episode 4, Joo Won berperan sebagai antagonis yang berdarah dingin. Mungkin suaranya habis untuk syuting itu, karena kebanyakan berteriak. Dia memukau dengan peran anaagonis itu, membuatku membencinya setengah mati. Tapi benci itu yang membuatku mulai meyukai perannya. Joo Won benar-benar total dalam berakting sehingga ketika melihatnya maka akan tampak nyata. 




Pada episode 7 dia sudah berubah pikiran karena kematian keluarganya. Lee Kang To yang sudh mengetahui perihal kematian ayahnya serta untuk membalas kematian Ibu dan kakaknya yang merupakan 'gaksital' yang diincarkanya. Dia telah berubah menjadi gaksital. Berpura-pura pro-jepang. Padahal dia menyimpan topeng gaksital untuk melancarkan dendamnya dan melindungi rakyak joseon dari jepang yang kejam.

Ada hal lain lagi yang membuatku terkejut. 'Kimura Shunji' atau Park Ki Woong. Aku benar-benar harus bilang 'Wow' untuk adegannya di drama ini. Dia pantas menerima 'Best Supporting Award' di perhelatn 'KBS Drama Award' kemarin. Emosinya benar-benar berubah 180 derajat. Dari Shunji yang lembut dengan senyum hangatnya. Dia bisa berubah menjadi Shunji yang Pro-jepang dengan senyum mautnya. 

Ada beberapa adegan lain yang membuat penonton rela menitikkan air mata. Satu adegan di episode 4. Ketika Lee Kang To datang ke rumahnya dan curhat pada Kakaknya. Lee Kang To bilang 'Dia telah menemui seseorang yang dicarinya, tapi dia harus membunuhnya. Selain itu dia juga bilang bahwa dia terus dipukuli ketika masih menarik angkong dan dia berusaha mencari uang dengan caranya sendiri. Dia juga ingin melakukan hal yang disukai ibunya' benar-benar Joo Won great actor. Kalo bukan great actor dia tak akan bisa membuat orang lain menitikkan air mata. Pada adegan kedua yaitu ketika bertemu dengan 'Yang Baek' mungkin itu tokoh kemerdekaan yang ingin berterima kasih kepada Joo Won karena melindungi beberapa pejuang yang lain. Saat itu adegan makan ubi yang khusus dikupaskan oleh Yang Baek. Yang Baek menyuruhnya makan dan Joo Won memakannya sambil menitikkan air mata karena teringat masa lalunya bersama Ibu dan kakaknya.

Ending drama ini sangat menyedihkan, karena Mok Dan, istrinya Lee Kang To ditembak oleh Shunji. Alasannya Shunji ingin membunuh Lee Kang To, tapi yang menerima peluru itu Mok Dan. Setelah itu rakyat Joseon beramai-ramai mengusahakan kemerdekaan mereka.

Drama yang hebat, dengan setting yang menarik meski katanya itu buatan. Tapi cukup menggambarkan jaman peralihan ketika Korea masih dijajah jepang. Sebagai penutup, aku juga mau memberi rating drama ini. 1-5, aku akan memberinya 5 yang berarti 'Amazing' karena menurutku hanya drama ini yang bisa kuberi rating sekian. 

Review: Nine Time Travel



Ini adalah pertama kalinya aku mereview sebuah drama. Aku mungkin maniak drama korea, tapi untuk membuat reviewnya, tidak terpikirkan sama sekali. Alasanku menonton drama ‘Nine’ adalah karena judulnya yang menarik. ‘Nine: Time travel’ aku bahkan tak membayangkan ini adalah perjalanan waktu dari 2013 ke tahun 1993. Pikiranku pertama kali tentang judulnya adalah ‘Perjalanan 9 hari’ tapi aku tak bisa membayangkan apa-apa sebelumnya.

Aku mendapatkan drama ini di sebuah warnet terdekat yang selalu update drama. Sebelum memutuskan untuk meng-copy, aku suka menonton di tempatnya dulu. Menonton di sana dan ada adegan ‘hot’ yang diawali oleh Lee Jin Wook, aku baru tahu namanya. Karena tokoh idolaku adalah Joo Won, tapi aku juga suka dengan acting Lee Jin Wook. Adegan ciumannya dengan Joo Yoon Hye di awal langsung membuatku memutuskan untuk mendapatkan update nya tiap minggu. Sejak itu tiap 2 minggu sekali aku mulai rutin ke warnet tersebut.


Drama ini cukup membuatku berpikir dan memutar ulang beberapa episode. Mungkin di part pergantian kenangan dari Joo Min Young menelepon Park Jung Woo, saat itu kebetulan aku tak memperhatikan, jadi terlewat entah berapa detik yang ketika kulihat lagi, kakaknya hidup kembali. Bahkan satu dialog pun jika terlewat sama dengan mengulang. Inilah menariknya drama ini, membuat orang berpikir mati-matian untuk merangkai kejadian. Apalagi ketika menontonnya tanpa memperhatikan tahunnya. Maka, ketika tahunnya sudah berganti dan kenangan telah berubah maka akan dibuat bertanya-tanya. Kok tiba-tiba begini? Itu adalah pertanyaanku ketika aku sampai di episode Joo Min Young menjadi Park Min Young.

Ada lagi kejadian yang sampai sekarang mengganggu pikiranku. Tentang Park Sun Woo yang datang ke tahun 1993 dan bertemu Park Sun Woo junior, bagaimana mungkin Park Sun Woo bisa menelepon dirinya sendiri pada tahun itu? apalagi bertemu dengan dirinya sendiri dan mengingatkan akan ada kejadian-kejadian buruk yang menimpa keluarganya? Secara logika, kalau kita masuk ke tahun yang lampau, maka kita menjadi muda. Harusnya yang berperan penting itu ketika Park Sun Woo muda tanpa Park Sun Woo di tahun 2013 itu. kalau pun Park Sun woo di tahun 2013 atau Lee Jin Wook ikut andil, harusnya menjadi orang lain. penjelasan itu lebih masuk akal. It’s just my opinion.

Kejadian yang lain adalah pada episode 19 akhir dan episode 20. Pada episode itu, Park Sun Woo seharusnya sudah meninggal di tahun 1993 karena telah dibunuh oleh Choi Jin Chul. Pada saat kejadian itu Park Sun Woo (Lee Jin Wook) mengingatkan Joo Min Young untuk berhati-hati jika bertemu dengan orang yang mirip dengan dirinya di masa depan. Karena pasti akan menghancurkannya. Nahh, pada saat itu Sun Woo jelas telah meninggal. Tapi ketika masuk episode 20 setelah kejadian itu selesai, malah ada kejadian lain. mungkin masa lalu yang terulang. Sepertinya kejadian di Nepal pada episode pertama itu tak ada, yang ada hanya Park sun woo yang tumbuh dewasa dengan pekerjaan yang dipilihnya, serta kisah pertemuan sebelumnya dengan Min Young itu terulang. Bukan terulang. Tapi kejadian-kejadian yang lalu yang disebabkan oleh dupa itu seperti pasir. Hilang. Tak berbekas. Lebih aneh lagi ketika Park Sun Woo mengingat lagi masa lalunya, ketika dia memberi pesan pada Min Young tentang dupa. Aku masih bingung merangkai semua kejadian itu.

Ide drama ini tetap menarik menurutku. Apalagi yang dijadikan objek kembali ke masa lalu adalah ‘dupa’ Sembilan dupa yang tak terpikirkan olehku sebelumnya, dupa yang menyesatkan kehidupan Lee Jin Wook, dupa yang membuat kenangan-kenangannya berubah dalam sekali perjalanan. Karena mengubah kehidupan di masa lalu sama artinya dengan membawa perubahan di masa depan. Mungkin pesan moral yang ingin disampaikan penulis skenarionya seperti ini ‘ketika kita menanam di masa lalu, maka kita akan memetik di masa depan’. Penulis skenarionya sepertinya terobsesi dengan ‘Mesin waktu’ ini kali kedua aku menonton dramanya. Yang pertama adalah ‘Queen in Hyun’s Man’ itu juga drama yang menarik. Hanya kalau dikupas lagi tulisanku akan semakin panjang.

Sebagai penutup aku mau memberi rating untuk drama ini. antara 1-5, aku akan memberi 4. Sama dengan ‘I really like it’ karena aku menyukai acting beberapa pemerannya. Aku selalu melihat drama dari aktingnya, bukan dari cakep tidaknya pemeran. Tapi bagaimana pemainnya menampilkan sisi lain dirinya di drama. Sekian dulu reviewnya, jangan capek bacanya ya.